Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN



Capaian Umum Modul 3.1
 
Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini adalah:  
  • mampu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran. 
  • mampu menyadari dan menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan  
  • mampu menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan.
Freepik.com

Pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.


Konsep utama pada Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin adalah :
  • Dilema etika (ethical dilemma) dan bujukan moral (moral temptation)
  • Paradigma dilema etika
  • Prinsip pengambilan keputusan
  • 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan  
Mari kita uraiakan konsep di atas :

1. Dilema Etika dan Bujukan Moral
Freepik.com
  • Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. 
  • Sedangkan bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
2. Paradigma Dilema Etika

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang
bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 
  • Individu lawan kelompok (individual vs community
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)  
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)  
  • Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)  
2.1 Individu lawan kelompok

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu lawan sebuah kelompok yang
lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Paradigma ini, bisa juga
berhubungan dengan konflik antara kepentingan pribadi lawan kepentingan orang lain,
atau kelompok kecil lawan kelompok besar.

2.2 Rasa keadilan lawan rasa kasihan

Dalam paradigma ini,  pilihannya adalah antara mengikuti aturan tertulis atau tidak
mengikuti aturan sepenuhnya. Kita bisa memilih untuk berlaku adil dengan
memperlakukan hal yang sama bagi semua orang,  atau membuat pengecualian dengan
alasan  kemurahan hati dan kasih sayang.  

2.3 Kebenaran lawan kesetiaan

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi
dilema etika.  Kadang kita harus memilih antara jujur atau setia (atau bertanggung jawab)
kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta
atau kita akan menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu,  atau
komitmen yang telah dibuat sebelumnya. 

2.4 Jangka pendek lawan  jangka panjang

Paradigma ini  paling sering terjadi dan mudah diamati. Seringkali kita harus memilih
keputusan yang kelihatannya terbaik untuk saat ini atau yang terbaik untuk masa yang
akan datang. Paradigma ini bisa terjadi pada hal-hal yang setiap harinya terjadi pada kita,
atau pada lingkup yang lebih luas misalnya pada isu-isu dunia secara global, misalnya
lingkungan hidup dan lain lain.

Artikel disarikan dari Buku “How Good People Make Tough Choices: Resolving the Dilemmas
of Ethical Living, Rushworth M.Kidder, 1995, USA: HarperCollins Publishers

3. Prinsip Pengambilan Keputusan
  • Berpikir Berbasis Hasil (Ends-Based Thinking) : "Saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang"
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) : "Ikuti prinsip atau aturan-aturan yang telah ditetapkan"
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) : "mMemutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda"

4. Sembilan (9) Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan

4.1 Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

Mengapa langkah ini penting untuk Anda lakukan?
  • Pertama : alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih seksama, penting bagi kita untuk mengidentifikasi masalah yang sedang kita hadapi.  
  • Kedua : penting bagi kita untuk memastikan bahwa masalah yang kita hadapi memang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan sekedar masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial.
4.2 Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi yang sedang kita hadapi, pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Bukan berarti kalau permasalahan tersebut bukan dilema kita, maka kita menjadi tidak peduli. Karena kalau permasalahan ini sudah menyangkut aspek moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil.

4.3 Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

Proses pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan
detail; apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak,  apa
yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya.

4.4 Pengujian benar atau salah
  • Uji Legal : Pertanyaan penting di uji legal ini adalah apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi itu? Bila jawabannya adalah iya, maka situasi yang ada bukanlah antara benar lawan benar (dilema etika), namun antara benar lawan salah (bujukan moral).
  • Uji Regulasi/Standar Profesional : Bila situasi yang dihadapi adalah dilema etika, dan tidak ada aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mari kita uji, apakah ada pelanggaran peraturan atau kode etik di dalamnya.
  • Uji Intuisi : Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini  mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini.
  • Uji Publikasi : Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan di media cetak maupun elektronik  dan menjadi viral di media sosial. Sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi publik? Coba Anda bayangkan bila hal itu terjadi. Bila Anda merasa tidak nyaman kemungkinan besar Anda sedang menghadapi benar situasi benar lawan salah atau bujukan moral.
  • Uji Panutan/Idola : Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.

4.5 Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi yang sedang Anda hadapi ini? Pentingnya mengidentifikasi paradigma ini, bukan hanya mengelompokkan permasalahan, namun membawa penajaman bahwa situasi yang Anda hadapi betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting

4.6 Melakukan Prinsip Resolusi

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?

4.7 Investigasi Opsi Trilema

Dalam mengambil keputusan, seringkali ada 2 pilihan yang bisa kita pilih. Terkadang kita perlu mencari opsi di luar dari 2 pilihan yang sudah ada. Kita bisa bertanya pada diri kita, apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Itulah yang dinamakan investigasi opsi trilema

4.8 Buat Keputusan

Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

4.9 Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil

Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

Artikel disarikan dari Buku “How Good People Make Tough Choices: Resolving the Dilemmas of Ethical Living, Rushworth M.Kidder, 1995, USA: HarperCollins Publishers


Berikut ini adalah produk yang kami hasilkan, baik secara individu maupun secara kelompok :

3.1.a.9. Aksi Nyata - Modul 3.1 oleh Hoiri Efendi -= TERIMA KASIH =-

Posting Komentar untuk "MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN"