Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RANCANGAN PROTOTYPE DAN PEMBUATAN KEMASAN

DESIGN PRODUK (INDUSTRIAL DESIGN

Design Produk merupakan sebuah ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur atau jasa. Design Produk pada dasarnya di bagi menjadi : 
  1. Design Baru, membuat rancangan dan sketsa baru yang belum pernah ada sebelumnya 
  2. Design Modifikasi, melakukan pengembangan terhadap design produk yang sudah ada 

Tujuan Design Produk membantu perusahaan dalam menciptakan dan pengembangan produk baru atau untuk menjamin hasil produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. 

Manfaat dari Design Produk sebagai berikut : 
  1. Menghindari kegagalan dalam pembuatan produk 
  2. Memilih metode yang baik dan ekonomis dalam pembuatan produk
  3. Menentukan spesifikasi produk yang akan dibuat 
  4. Menghitung biaya dan menentukan harga produk
  5. Mengetahui kelayakan suatu produk  
Tujuan Design Produk, antara lain : 
  1. Sebagai identitas suatu produk 
  2. Menghasilkan produk kualitas dan nilai jual tinggi 
  3. Menghasilkan produk yang trend pada masanya 
  4. Membuat produk dengan biaya seminimal mungkin 
Fungsi Design Produk sebagai berikut : 
  1. Identitas produk itu sendiri 
  2. Pelindung produk 
  3. Menambah nilai jual 

KEMASAN PRODUK 

Kemasan merupakan design kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desgn dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
Fungsi Kemasan, menurut Simamora (2007) sebagai berikut :
  1. Fungsi Protektif, berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi dan saluran distribusi yang berimbas pada pengemasan
  2. Fungsi Promosional, kemasan juga dipergunakan sebagai sarana promosi. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan. 
Tujuan Kemasan, menurut Louw dan Kimber (2007) :
  1. Physical  Production, yaitu melindungi objek dari suhu, getaran,  guncangan, tekanan dan sebagainya.  
  2. Barrier  Protection, yaitu melindungi  dari  hambatan  oksigen uap air, debu, dan sebagainya
  3. Containment or Agglomeration, yaitu benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. 
  4. Information  Transmission, yaitu informasi  tentang  cara  menggunakan transportasi,  daur  ulang,  atau  membuang  paket  produk  yang  sering  terdapat pada kemasan atau label. 
  5. Reducing  Theft yaitu kemasan  yang  tidak  dapat  ditutup  kembali  atau  akan  rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
  6. Convenience yaitu fitur  yang  menambah  kenyamanan  dalam  distribusi, penanganan,  penjualan,  tampilan,  pembukaan,  kembali  penutup,  penggunaan dan digunakan kembali.  
  7. Marketing yaitu kemasan  dan  label  dapat  digunakan  oleh  pemasar  untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk. 

Klasifikasi Kemasan, berdasarkan frekuensi pemakaian sebagai berikut :
  1. Kemasan  sekali  pakai  (disposable)  yaitu  kemasan  yang  langsung dibuang  setelah  dipakai.  Contoh  bungkus  plastik  untuk  es,  bungkus dari daun-daunan, kotak karton lipat minuman sari buah. 
  2. Kemasan  yang  dapat  dipakai  berulangkali  (multitrip)  seperti:  botol minuman, botol kecap, botol sirup.  
  3. Kemasan  atau  wadah  yang  tidak  dibuang  atau  dikembalikan  oleh konsumen (semi disposable

Klasifikasi kemasan, berdasarkan struktur sistim kemas sebagai berikut : 
  1. Kemasan  primer  yaitu  kemasan  yang  langsung  mewadahi  atau membungkus  bahan  pangan.  Misalnya  kaleng  susu,  botol  minuman, bungkus tempe. 
  2. Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, dan sebagainya. 
  3. Kemasan  tersier  yaitu  kemasan  untuk  mengemas  setelah  kemasan primer dan sekunder. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan

Klasifikasi kemasan, berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan adalah : 
  1. Kemasan  fleksibel  yaitu  bahan  kemasan  yang  mudah  dilenturkan tanpa  adanya  retak  atau  patah,  dan  relatif  tipis.  Misalnya  plastik, kertas dan foil.  
  2. Kemasan  kaku  yaitu  bahan  kemas  yang  bersifat  keras,  tidak  tahan lenturan,  patah  bila  dibengkokkan,  relatif  lebih  tebal  dari  kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam. 
  3. Kemasan  semi  kaku  atau  semi  fleksibel  yaitu  bahan  kemas  yang memiliki  sifat-sifat  antara  kemasan  fleksibel  dan  kemasan  kaku. Misalnya botol plastik dan wadah bahan yang berbentuk pasta. 

Klasifikasi kemasan, berdasarkan sifat perlindungan lingkungan sebagai berikut :
  1. Kemasan  hermetis  yaitu  kemasan  yang  secara  sempurna  tidak  dapat dilalui  oleh  gas,  udara  atau  uap air  sehingga  kemasan  ini  tidak  dapat dimasuki  oleh  bakteri,  ragi  dan  debu.
  2. Kemasan  tahan  cahaya  yaitu  wadah  yang  tidak  bersifat  transparan. Misalnya  kemasan  logam,  kertas  dan  foil.
  3. Kemasan  tahan  suhu  tinggi  yaitu  kemasan  untuk  bahan  yang memerlukan  proses  pemanasan,  pasteurisasi  dan  sterilisasi. 
Klasifikasi kemasan, berdasarkan tingkat kesiapan pakai (Perakitan) sebagai berikut : 
  1. Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar  dari pabrik. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya. 
  2. Wadah  siap  rakit  yaitu  kemasan  yang  masih  memerlukan  tahap perakitan  sebelum  diisi.

Jenis-jenis Kemasan Produk sebagai berikut : 
  1. Kemasan Kertas 
  2. Kemasan Gelas 
  3. Kemasan Logam (Kaleng) 
  4. Kemasan Plastik 
  5. Komposit (Kertas/Plastik) 
  6. Edible  Packaging  (kemasan  yang  bersifat  ramah  lingkungan  karena  dapat dimakan)
  7. Biodegradabale  Packaging  (kemasan  yang  mampu  didaur  ulang  secara alami oleh mikroba dalam tanah). 
Syarat kemasan produk sebagai berikut :
  1. Tidak beracun 
  2. Bahan  kemasan  tidak  menggangu  kesehatan  manusia  baik  secara  langsung maupun  tidak  langsung,  seperti  kandungan  Pb  (timbal)  yang  bersifat  racun bagi manusia 
  3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas 
  4. Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin
  5. Dapat mencegah pemalsuan 
  6. Kemudahan membuka dan menutup 
  7. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk 
  8. Kemudahan pembuangan kemasan bekas 
  9. Ukuran, bentuk dan berat 
  10. Penampilan dan pencetakan 
  11. Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait  selera masyarakat. 

Sumber :
Tim MGMP. 2019. Modul Kreatif dan Kewirausahaan SMK. Surabaya.


-= SEMOGA BERMANFAAT =-

Posting Komentar untuk "RANCANGAN PROTOTYPE DAN PEMBUATAN KEMASAN "